Mahasiswa UMT Ajak Masyarakat Cegah Stunting Melalui Program KKN

BERIKAN PENYULUHAN: Mahasiswa KKN UMT saat memberikan penyuluhan bahaya stunting kepada masyarakat.

KELAPA DUA — Pandemi Covid-19 yang belum usai, membuat pihak Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan menggunakan protokol kesehatan secara ketat. Dari banyak tema yang diusung oleh mahasiswa KKN yang tersebar d Kabupaten dan Kota Tangerang, terdapat peserta yang mengangkat tema stunting. Bahkan hampir sebagian besar tema yang diangkat tentang stunting. Tentunya dengan tujuan menurunkan angka stunting di Indonesia.

Dari program ini, diharapkan mahasiswa dapat ikut andil dalam membantu menurunkan angka kejadian stunting, dengan program kerja yang telah disusun, atas sepengetahuan dan persetujuan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan pihak desa atau kelurahan tempat kegiatan KKN.

Bacaan Lainnya

Peran ibu juga dirasa sangat penting dalam menekan stunting di masa pandemi Covid-19. Hal ini karena ibu sebagai orang tua utama bagi anak dalam masa tumbuh kembangnya, yang diawali sejak dari masa kandungan.

Dasar demikian yang menjadikan Ericha Dwi Kurniasari Sulaiman, peserta KKN UMT di Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang tertarik untuk memilih topik ini dalam kegiatan pengabdiannya, yaitu dengan upaya pemberdayaan masyarakat khususnya bagi ibu hamil yang menjadi tonggak awal kehidupan anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“KKN kami ingin fokus pada bidang kesehatan, walau sebetulnya saya juga masih belajar. Kami harap program kerja yang telah disusun dapat membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan ini,” pendapat Ericha.

Kegiatan KKN yang hanya dilakukan selama 30 hari dirasa kurang dalam upaya pendampingan di masyarakat, karena setidaknya memerlukan waktu paling singkat 2 hingga 3 bulan lamanya untuk mengetahui perkembangan tinggi anak sebagai indikator keberhasilan penanganan stunting. Mahasiswa KKN UMT ini memberikan penyuluhan dengan jumlah terbatas kepada warga. Bahkan ada yang langsung kepada personal warga.

“Dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat dalam upaya pengendalian kejadian stunting. Nantinya masyarakat mampu menerapkan hidup sehat di kehidupan sehari-hari, serta terkontrolnya pola asuh dan pola makan terhadap anak,” tegas Ericha.

Sementara itu, salah seorang dosen pembimbing KKN UMT, Dadang. SE., MM. memaparkan, program KKN UMT harus memberikan manfaat bagi masyarakat. Mahasiswa dapat memberikan edukasi dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat, sebagai tri darma perguruan tinggi.

“Mahasiswa setelah mendapatkan ilmu di kampus, sudah seyogyanya memberikan ilmu tersebut kepada masyarakat dalam bentuk pengabdian,” ucap Dadang, yang juga dosen Fakultas Ekonomi UMT. (mas)

Pos terkait