Pendidikan di Masa Pandemi Harus Perhatikan Kompetensi Anak

Kepala SDN Suryabahari Hj. Maemunah.S.Pd

PAKUHAJI Intangerang.com — Munculnya wabah Covid-19 di belahan bumi, menjadikan sistem pendidikan ikut mencari  inovasi untuk proses kegiatan belajar mengajar. Begitu juga dengan SDN Suryabahari, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, sudah memiliki konsep pembelajaran tatap muka dengan melaksanakan protokol kesehatan (prokes) sesuai dengan arahan Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang.

Selama pandemi Covid-19 semua kegiatan pembelajaran menggunakan sistem daring. Namun saat ini, membelajaran tatap muka secara terbatas dengan menggunakan prokes sudah mulai dilakukan SDN Suryabahari.

Bacaan Lainnya

Kepala SDN Suryabahari Hj. Maemunah.S.Pd, memaparkan, proses belajar mengajar di masa pandemi Covid-19 saat ini, harus mempertimbangakan konsep pendidikan yang menarik agar tidak menimbulkan kebosanan dikalangan anak didik.

Hj. Maemunah mengungkapkan, pembelajaran di masa pandemi Covid-19 tetap harus memiliki target kompetensi anak didik. “Pendidikan tidak hanya transfer of knowledge, tetapi juga bisa transfer nilai-nilai agama, bisa dalam bentuk etika, sopan santun, dan ketika proses transformasi nilai tersebut ada aspek keteladanan. Kompetensi anak didik harus tetap diperhatikan,” terang wanita berkerudung ini.

Selain itu, Hj. Maemunah juga menyinggung konsep pendidikan yang baik itu adanya interaksi secara lansung, atau yang lebih dikenal sebagai pembelajaran tatap muka. Sebab, konsep pendidikan merupakan proses transformasi nilai.

Pembelajaran yang baik itu harus luring atau tatap muka, karena para pendidik ini harus memberikan contoh yang baik kepada para muridnya, seperti tampilan, karakter, kedisiplinan, kejujuran, etos kerja samanya, itu semua membutuhkan proses tatap muka secara langsung,” imbuhnya.

Hj. Maemunah berharap, adanya keseimbangan pada proses pembelajaran di masa pandemi. Walaupun pembelajaran masih menggunakan sistem tatap muka secara terbatas, akan tetapi capaian kompetensi harus bisa tercapai. Meskipun banyak kekurangannya mengingat waktu pembelajaran tatap muka saat ini sangat terbatas, pada akhirnya akan dilakukan evaluasi.

“Para pakar pendidikan harus mempertimbangkan konsep ini menjadi sebuah sumber nilai, ketika kita melakukan orientasi pengembangan pembelajaran, di saat pandemi seperti ini. Pembelajaran tidak harus dilakukan secara daring, akan tetapi di saat luring kita juga jangan sampai ketinggalan teknologi. Keduanya harus seimbang,” katanya.  (mas)

Pos terkait