LPPM UMN Bantu Peningkatan Usaha dan Branding UKM

[ad_1]

KABUPATEN TANGERANG (SBN) – Menjelang akhir tahun 2022, tepatnya bulan November 2022, LPPM UMN mendapat penghargaan sebagai 50 besar perguruan tinggi di bidang Pengabdian kepada Masyarakat secara nasional.

Untuk itu LPPM UMN mendapat dana insentif pengabdian kepada masyarakat dari Dirjen Dikti-BRIN.

Selanjutnya berdasarkan dana insentif tersebut, LPPM UMN melaksanakan empat kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yaitu:

Peningkatan Usaha dan Branding UMKM Kuliner Warung Bakso Rumahan

Rancang Bangun TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) dan Konstruksi hingga Operasional Bersama Mitra Warga Paguyuban Perumahan BPA Pagedangan Menuju Smart Village

Digitalisasi Keuangan Pedagang Pasar Tradisional Kabupaten Tangerang Untuk Mendapatkan Akses Pendanaan Modal Dagang

Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Membatik Khas Daerah & Pelatihan Pembuatan Media Digital Promosi Sebagai Sarana Branding & Penggerak Ekonomi Masyarakat Desa Curuglemo

Pada Kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan skema Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM)  berupa Peningkatan Usaha dan Branding Warung Bakso Rumahan, telah dilaksanakan kegiatan pendampingan UKM Warung Bakso “Mas Di”.

Tardi (43) sebagai pengelola warung bakso “Mas Di” mengungkapkan perasaan gembira karena telah mendapatkan pendampingan untuk memajukan usaha warung baksonya, yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Selama Pandemi Covid-19, praktis Tardi tidak dapat membuka warung baksonya, karena mengikuti peraturan pemerintah PPKM. Akibatnya Tardi pun kehabisan modal karena digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari selama pandemi.

Direktur LPPM UMN, Winarno, mengungkapkan bahwa Warung Bakso “Mas Di” merupakan UKM Binaan LPPM UMN, yang selama ini telah berjualan di kantin UMN. Dan kegiatan penjualan bakso di kantin UMN juga telah mengalami penutupan akibat tutupnya kampus UMN oleh pandemi Covid-19 selama dua tahun lebih.

Untuk membangkitkan kembali usaha warung bakso “Mas Di”, maka LPPM UMN memberikan pendampingan berupa kegiatan yang meliputi:

(1) Revitalisasi warung bakso;

(2) Pelatihan bidang produksi;

(3) Pelatihan Pemasaran; dan

(4) penyerahan seperangkat peralatan dapur

Dalam pelaksanaan kegiatannya, Winarno didukung oleh tim Arief Iswariyadi (dosen Program Studi Manajemen UMN) dan Yoanita Alexandra (Dosen Perhotelan UMN), serta para staf LPPM UMN.

“Dengan adanya dukungan pendampingan tersebut, maka diharapkan warung bakso “Mas Di” akan dapat beroperasi kembali seperti sedia kala,” demikian papar Winarno. (Rls) 



[ad_2]

Pos terkait