Edukasi Literasi Digital, Pemkab dan Kemenkominfo Memriahkan AlKabTar Fair 2023

Edukasi Literasi Digital, Pemkab dan Kemenkominfo Memriahkan AlKabTar Fair 2023

TIGARAKSA (intangerang.com) — Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tangerang bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI menggelar Edukasi Literasi Digital dalam rangkaian kegiatan Alun-alun Kabupaten Tangerang (AlKabTar) Fair 2023 di Alun-Alun Tigaraksa, Minggu Malam (22/10).

Kegiatan ini didukung juga oleh berbagai komunitas yang diselenggarakan secara bergilir di seluruh kabupaten/kota se-Indonesia. Kali ini digelar di Kabupaten Tangerang, dengan tujuan meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.

Dalam sesi kali ini mengusung tema “Mencegah Perundungan di Dunia Maya”. Tiga narasumber tampil dalam kegiatan ini, yakni Kang Taufiq mewakili Diskominfo Kabupaten Tangerang pada pilar “Etika Digital”, Mia Marcellina seorang musisi dan guru drum pada pilar “Kecakapan Digital”, dan Raka Maukar seorang Pegiat Event pada pilar “Keamanan Digital”, yang dipandu Moderator Joan Permana.

Dalam materi etika digital, Taufiq mengungkapkan, kehidupan di dunia nyata dan dunia maya atau siber pada hakikatnya sama. Setiap apa yang diperbuat memiliki konsekuensi hukum.

“Di dunia siber, jadilah orang yang sama, jangan berkamuflase menjadi anonim mengunggah konten negatif, melakukan ujaran kebencian, hate speech atau melakukan perundungan/bullying kepada siapapun. Karena komunikasi di dunia digital sama dengan dunia nyata, komunikasi antara dua manusia, bukan komunikasi manusia dengan robot atau sekadar layar saja. Jagalah etika digital kita di platform apapun,” ujar Taufiq.

Kang Taufiq menjelaskan, perundungan siber merupakan bukti tidak adanya etika digital. Etika digital mencakup tiga aspek, yakni aspek privasi, aspek akurasi, dan aspek properti. Secara etika harus memperhatikan privasi orang lain, jangan sampai dilanggar.

Aspek kedua akurasi, yakni sebuah informasi harus akurat. Tidak boleh menyebarkan hoaks atau misinformasi. Ketiga, jangan melewati wewenang terkait properti orang lain di dunia digital seperti pembajakan atau pengutipan tanpa mencantumkan sumber.

Dua narasumber lainnya juga melanjutkan dalam pilar lainnya yakni kecakapan digital dan keamanan digital. Mia menuturkan bahwa kita harus memanfaatkan teknologi digital agar memiliki nilai atau dapat memberikan penghasilan dengan konten kreatif yang kita buat, atau kemampuan memanfaatkan marketplace untuk perdagangan digital. Jangan jadi pribadi yang gagap teknologi di era kemajuan teknologi saat ini. Kita harus terus berlatih dan mempelajari banyak hal.

Hal senada juga diungkapkan Raka bahwa saat ini, sedang marak penipuan berbasis WA ataupun telepon. Dengan segala tipu daya, mulai dari file APK dan PDF, masyarakat saat ini harus lebih berhati-hati, jangan sembarang klik. Serta tidak membuka m-banking di Wi-Fi publik yang tidak terjamin keamanannya.

Kegiatan ini dilanjutkan tanya jawab dari para peserta secara antusias. Bagi para penanya mendapatkan e-wallet senilai Rp100.000 dari penyelenggara. Selain itu, di akhir acara diadakan pengundian door prize berbagai peralatan elektronik/rumah tangga, mulai dari setrika, lemari es, LED TV, hingga mesin cuci.
Hadiah utama mesin cuci diraih oleh Intan Ayu Rosemiyati, warga Cikupa Kabupaten Tangerang. Intan yang masih berstatus pelajar SMA ini mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya mendapatkan doorprize utama.

“Alhamdulillah, terima kasih kepada Kominfo atas hadiahnya. Saya nggak nyangka, karena awalnya berdiri menunggu di samping panggung dengan resah dan pesimis. Kaget banget dan insya Allah ini bermanfaat, saya akan rajin mencuci baju membantu orang tua,” ungkap Intan diiringi tawa bahagia. (Mel/Red)

Pos terkait