Dishub sebut 16 dari 37 titik Kemacetan Di Tangsel tertangani

Photo : istimewa

Intangerang.com | Tangsel,– Dinas Perhubungan( Dishub ) Kota Tangerang Selatan ( Tangsel ) merangkum sepanjang tahun 2023, 16 dari 37 total titik kemacetan sudah teratasi.

Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas, H.Saidun menyampaikan, Kemacetan dapat diatasi dengan upaya rekayasa lalu lintas memakai sistem satu arah di waktu yang telah di atur di sejumlah ruas jalan raya.

Saidun menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) tangsel mulai fokus dalam membenahi transportasi massal, salah satunya dengan penambahan unit Bus Trans Anggerek,dan penambahan rute untuk anak sekolah yang di jalankan tanpa ada biaya apa pun

“3 titik macet menyusul untuk ditangani yakni di ruas Jalan Padjajaran, Kecamatan Pamulang, di Jalan Taman Bahagia ABRI, Kecamatan Pondok Aren dan Jalan Parigi Raya sampai Jalan Pondok Kacang Raya, Kecamatan Pondok Aren,” ujarnya, Jumat 8/12/2023.

“Koordinasi dan komunikasi sedang dibangun dengan masyarakat dan steakholder terkait,” tambahnya.

Saidun mengatakan, dalam upaya menangani kemacetan akan terus di lakukan melalui pembahasan bersama dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tangsel serta Dishub Provinsi Banten dan steakholder terkait dengan menggelar Rapat Koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

“Dalam menangani kemacetan di Tangsel, kita berusaha meningkatkan kinerja dari angkutan umum dan memberlakukan rekayasa lalu lintas melalui sistem satu arah,” terangnya.

Saidun mengungkapkan, rekayasa lalulintas ini sangat efektif meminimalisir kemacetan, seperti yang terjadi di Simpang Buaran, Muncul, Viktor, dan Bundaran Tekno Widya.

“Setiap pagi anggota kita mengatur lalin satu arah melayani masyarakat yang bekerja dan bersekolah,” ungkapnya.

saidun menerangkan, upaya pelebaran ruas jalan bukan sebuah solusi dalam mengurangi kemacetan.

Malah sebaliknya, di sampaikan, masyarakat justru semakin senang menggunakan kendaraan pribadi dan pastinya kemacetan akan tetap terjadi.

“Kami setuju dengan pendapat pak Walikota, bahwa menambah jalan atau melebarkannya bukanlah solusi. Justru hanya membuat masyarakat senang menggunakan kendaraan pribadi,” kata Saidun.

pendapatnya, yang harus di realisasikan adalah mengalihkan kendaraan pribadi ke transportasi massal yang murah dan terintegrasi.

“Ini yang sedang kami upayakan melalui Forum Lalu Lintas ini,” pungkasnys.(ody)

Pos terkait