Kiat Mendidik Anak di Era Digital

[ad_1]

CILEGON (SBN) — Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan tak terbendung, tak ayal sumber informasi yang dihasilkannya pun begitu melimpah sehingga orang tua perlu mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan gadget agar terhindar dari dampak negatif manfaat teknologi.

Hal paling nyata dirasakan adalah pesatnya arus pertukaran informasi. Kehadiran internet memudahkan setiap orang dapat mengakses, memberikan, menyebarkan, berkomunikasi, dan melakukan berbagai aktivitas secara online tak terkecuali anak – anak.

Marc Prensky, penulis pendidikan menyebut mereka  ‘digital native’, yang menggambarkan perilaku ketergantungan terhadap digital (internet) begitu tinggi.

Dalam artikelnya berjudul ‘Digital Natives, Digital Immigrants’,  terbitan 2001 dikatakan bahwa teknologi telah mengubah cara anak untuk berpikir dan memproses informasi, sehingga sulit bagi anak untuk unggul secara akademis menggunakan metode pengajaran yang sudah usang.

“Hal yang lumrah jika Anda melihat anak di bawah umur 3 tahun sudah mampu mengoperasikan perangkat smartphone,” tulis Prensky.

Peran orang tua untuk mengawasi perilaku buah hati menjadi sangat penting.

Mengingat kemudahan informasi yang dapat diakses tanpa batas, hal ini sejatinya sangat baik, namun terdapat ancaman yang bisa saja menjadi dampak buruk pada perilaku anak.

Mengutip dari laman Parenting Firstcry, ada beberapa tips yang bisa di terapkan dalam mendidik anak di era digital dewasa ini sekaligus menciptakan interaksi antara orang tua dan buah hati, yang meliputi:

  1. Batasi penggunaan gadget

Berbagai aktivitas akan berkontribusi terhadap tumbuh kembang anak secara keseluruhan. Pastikan untuk menetapkan batasan yang wajar untuk waktu penggunaan gadget bagi anak-anak di rumah. Hal ini dilakukan demi mendorong anak agar mengisi kegiatannya dengan sesuatu yang lebih bermanfaat, seperti bermain, membaca buku, bahkan menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah.

  1. Jangan pernah menggunakan gadget sebagai alat penenang emosi anak

Belakangan ini, orang tua sering  menggunakan teknologi sebagai penenang emosi bagi anak-anaknya. Dalam kasus anak yang membuat ulah di luar kendali, tidak sedikit membuat orang tua menggunakan gadget seperti video game sebagai alat untuk menenangkan mereka. Hal ini justru akan menjadi masalah dalam jangka panjang.

  1. Ciptakan zona bebas teknologi di rumah

Zona tanpa layar di rumah, terutama selama waktu makan, pertemuan keluarga, atau tempat tertentu di rumah akan menjadi praktik yang sangat baik dalam membatasi hal tersebut. Cara terbaik untuk memulai praktik ini adalah dengan mematikan televisi atau gadget saat jam makan atau diskusi keluarga.

Hal tersebut membantu dalam membatasi gangguan yang dimiliki anak-anak saat makan. Tak sedikit orang tua yang telah memperhatikan bahwa mereka tidak ingat apa yang telah dimakan karena konsentrasinya tertuju pada televisi atau telpon selular (ponsel) mereka.

  1. Jembatani kesenjangan komunikasi

Terakhir adalah komunikasi tatap muka secara teratur dengan anak adalah cara yang baik untuk tetap terhubung dengan mereka, dan membantu orang tua untuk menjembatani kesenjangan dalam berkomunikasi. Kegiatan komunikasi tatap muka sangat penting dalam keterampilan pengembangan bahasa mereka.

Fenomena cyberbullying yang bisa berdampak buruk pada mental dan perilaku anak Kerap terjadi di era saat ini.  Cyberbullying adalah tindakan perundungan yang terjadi di perangkat digital.

Seorang cyberbully dapat menggunakan teknologi untuk melecehkan dan menjadikan seseorang korban.

Orang yang menderita pelecehan semacam ini cenderung menjadi depresi, cemas, dan memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Oleh karena itu, Keterlibatan keluarga dalam pendidikan anak merupakan suatu keharusan. Orang tua merupakan pendidik pertama bagi tumbuh kembang anak, bentuk pendidikan dalam keluarga bersifat pengasuhan.

Pengasuhan sangat erat kaitannya dengan kemampuan orang tua memberikan perhatian, waktu dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, (Wawan)



[ad_2]

Pos terkait